Temuan purbakala Cina menyanggah evolusi manusia. Zaman Batu hanyalah dongeng khayalan evolusionis. Menurut karangan evolusionis, manusia berasal dari makhluk mirip monyet, yang berkembang seiring perjalanan waktu menjadi manusia penuh. Evolusi ini pun terjadi pula pada kemampuan akal, budaya dan peradaban melalui suatu tahapan yang mereka sebut sebagai Zaman Batu.
Namun, kepingan-kepingan tembikar yang baru-baru ini ditemukan oleh para pakar ilmu purbakala di Gua Yuchanyan di Cina telah sekali lagi merobohkan pemikiran evolusionis mengenai sejarah manusia itu. Menurut sebuah laporan di BBC News, usia pecahan-pecahan tersebut yang telah ditentukan dengan menggunakan 40 macam teknik Karbon-14 yang berbeda berkisar antara 17.500 dan 18.300 tahun. Keberadaan periuk setua itu merupakan sebuah bantahan telak karena mereka menyatakan bahwa manusia memulai kehidupan beradab dan menetap pada masa yang mereka sebut sebagai Zaman Batu.
Evolusonis menyatakan bahwa manusia pertama adalah makhluk setengah-kera yang bentuk tubuh dan kemampuan akalnya berkembang seiring dengan perjalanan waktu, bahwa mereka mendapatkan keterampilan baru, dan bahwa peradaban berevolusi disebabkan oleh hal tersebut.